Senin, 08 Februari 2010

Sajak Sufistik - Mahmud Syaltut Usfa

KABAR UNTUK HATI

Apa kabar hati…?
Sudah lama aku tidak memikirkanmu
Masihkah kau gelisah seperti dulu…?
Aku sudah menemukan sang sandaranmu
Dia akan menyeka keringat kegelisahanmu
Menampa air matamu agar tak tersentuh debu

Jangan takut menerima kejujurannya
Dia berjalan di atas garis siratal mustaqim
Sekalipun seribu duri menusuk mata batinnya

Ya azza wajallah….
Letakkan takdir itu di pundakku sebagai amanat
Akan kupapah sampai ke garis lauhil mahfuz
Akan kupertanggung jawabkan hingga ke hulu Ars-Mu

Wahai hati…
Bersiaplah menyambut seribu satu kisah perjalanan takdir
Tak perlu menghitung kesempurnaan dari yang sudah sempurna
Dekaplah kebahagiaan dengan erat
Agar tak lepas direnggut perasaan risau





WAJAH ITU

Aku melihat wajah itu
Dari balik jendela hati

Masih seperti dulu
Pikirannya bercengkrama dengan angin
Detak langkahnya diusik kegelisahan
Menyimpan luka yang terus dibisukan

Takut, terus ditakuti ketakutan
Bayang menghalang terus membayang

Kebenaran tak memiliki makna benar lagi
Hanya mampu berteriak pada bayangan
Padahal kebenaran semanis senyumnya









Tidak ada komentar: