Catatan Lepas Mahmud Syaltut Usfa
Tak seorang pun bisa menjalani hidup ini dengan mulus bebas hambatan. Dalam perjalanannya pasti ada kerikil-kerikil sebagai tantangan. Bagi orang-orang yang bijak, tantangan itu dipandang sebagai motivasi. Sebaliknya, bagi mereka yang berpikir kerdil, justru dipandang sebagai kesulitan.
“Pandanglah tantangan hidup di depan kita sebagai batu loncatan, bukan sebagai tembok penghalang..!!
Tak heran, jika banyak dari mereka yang suskes karena bijak dalam menghadapi tantangan hidup. Menyerah sama halnya menyia-nyiakan kesempatan untuk sukses. Bahkan, banyak dari mereka yang harus jatuh bangun dari keterpurukan, namun akhirnya bisa bangkit dan sukses. Semakin berat tantangan, itu sebagai pertanda keberhasilannya juga akan tinggi. Ada hukum sebab akibat dari keduanya.
Dalam al-Qur’an Allah berfirman “Aku tidak akan memberi beban di luar kemampuan hambaku”. Allah sudah menjamin, bahwa segala tantangan bukan sebagai kesulitan. Tak mungkin Allah berbohong!! Allah tahu betul takarannya, tantangan seperti apa yang ‘layak’ diujikan kepada hambanya.
“Di saat menghadapi ujian hidup, tidak perlu berdo'a agar ujian itu berlalu, tapi berdo'alah agar diberi kekuatan untuk menghadapi dan melaluinya. Karena ujian itu pertanda kita memiliki kualitas yang akan Allah tingkatkan derajatnya.”
Peristiwa demi peristiwa sudah menjadi catatan rutin dalam lembar kehidupan kita. Tak ada yang bersih. Pasti penuh dengan coretan. Jika kita mampu memaknai coretan itu, maka kita akan menjadi pribadi yang tenang. Karena di balik semua itu pasti ada hikmah.
“Orang yang mampu membaca hikmah akan memandang segala kejadian ibarat melihat mutiara, dipandang dari sudut mana pun akan tetap bening.”
Sudah sangat banyak kisah orang-orang sukses di sekitar kita karena mereka tangguh menghadapi tantangan hidup. Kesabaran, ketenangan, keuletan, akhirnya berbuah keberhasilan. Ada orang yang dulunya banyak dicibir tetangganya. Tapi karena menyikapi kondisi itu dengan bijak, akhirnya menjadi orang sukses.
Bahkan, tak jarang banyak dari mereka pada masa lalunya kerap dihina, dikucilkan, difitnah, diremehkan, tapi masa depannya justru berubah drastis. Orang-orang yang dulunya usil malah menjadi segan, bahkan minta bantuan karena hidupnya tidak sukses.
“Ingat !! Bukan peristiwanya yang penting, tapi respon terhadap peristiwa itulah yang dapat memunculkan intisari pemaknaan hidup yang sesungguhnya.”
Sangat baik jika kita berkaca pada orang-orang sukses dunia. Sebut saja Thomas Alva Edison. Laboratorium ilmuan hebat itu pernah terbakar. Tanpa peristiwa itu mungkin saat ini kita masih hidup dalam kegelapan.
Begitu juga dengan Kolonel Sanders. Bos Kentucky Fried Chicken itu pun pernah jatuh bangun bertubi-tubi berupa penolakan. Tapi dirinya tidak sedikit pun frustasi. Hingga sekarang kita bisa menikmati gurihnya Kentucky Fried Chicken karena kegigihan dia bangkit dari keterpurukan. Bahkan Galileo Galilei harus dihukum mati sekadar untuk membuktikan bahwa bumi ini bulat.
Mudah-mudah tulisan ini sedikit bisa memberi motivasi bagi kita, khususnya diri saya untuk selalu berpikir bijak dari segala tantangan hidup. Semakin hebat tantangan, makan akan semakin hebat keberhasilan menyongsong kita. Kecuali kita merasa lemah dan takut untuk bangkit, bersiap-siaplah menjadi orang yang terpuruk dalam keabadian, nauzubillahminzaliq !!
Sekolah rega
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar