Batam Pos, Minggu, 01 November 2009
Mahmud Syaltut Usfa, Pemilik Fazriel Music Studio
Bermula dari hobi bermusik, Mahmud Syaltut Usfa mulai berbisnis studio musik.
ANDRIANI, Wartawan Batam Pos
Di antara menjamurnya grup band di Kota Batam terselip peluang bisnis rental studio musik untuk ajang berlatih. Peluang bisnis inilah yang coba ditangkap oleh Mahmud Syaltut Usfa. Ia dan saudaranya bekerjasama mendirikan Fazriel Music Studio, rental & entertainment di Tiban Kampung 12 Oktober 2009.
Benar saja, begitu dibuka banyak anak-anak band yang mau berlatih musik di studio musik miliknya. Utamanya saat pulang sekolah hingga malam hari.
Apalagi kalau akhir pekan, anak band yang mau menyewa studio musik harus rela mengantre. Studio musik milik Syaltut berbeda dengan studio musik kebanyakan di Batam.
Studio musik Fazriel berstandar musisi. Dengan kondisi seperti ini anak-anak band yang berlatih musik bisa nyaman bermain musik. ”Saya tidak ingin menyediakan studio musik yang asal-asalan meski mereka yang main musik di studio musik kebanyakan para pemula,”kata Syaltut.
Semua alat-alat musik di sini serba baru. Tidak ada yang seken dan full AC. Selain itu ruangannya juga kedap suara dengan sangat standar. Semuanya dilapisi peredam suara. Dengan begitu suara dari luar tidak mengganggu anak band yang sedang berlatih musik. Sebaliknya, suara bising dari studio musik juga tidak terdengar oleh tetangga di kiri dan kanan studio musik.
Dengan menghadirkan studio musik berkualitas standar musisi Syaltut harus mengeluarkan modal sekitar Rp30 jutaan hanya untuk satu ruang studio musik. Ke depan Fazriel Music Studio ini akan dilengkapi dengan fasilitas rekaman.
Usaha studio musik yang dirintis Syaltut tidak terlepas dari hobinya. Pria asal Bawean, Jawa Timur ini mengaku sudah mulai bermain musik sejak kelas 4 SD. Hobinya bermain musik terus dilakoni sampai beranjak remaja hingga duduk di bangku kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang, jurusan Psikologi.
Begitu pun saat kini sudah sibuk bekerja di Hang Nadim Malay School. Bermain musik sudah seperti menjadi bagian hidup yang tidak bisa dilepaskan. “Ini usaha komunitas. Saya enjoy dengan usaha seperti ini,” kata Syaltut, Pemilik Fazriel Music Studio di Tiban Kampung.
Di studio musik Fazriel, tak hanya anak remaja yang sudah jago ngeband yang jadi langganannya. Ada juga anak-anak yang datang baru belajar musik. ”Ada anak yang minta diajari main gitar, ya saya ajari, ” katanya.
Hanya saja Syaltut mengaku hanya bisa mengajari beberapa anak saja. Maklum saja saat ini Syaltut juga sibuk menahkodai Hang Nadim Malay School. Biasanya saya berada di studio musik sehabis pulang kerja, di atas jam empat sore. Meski sudah sehari bekerja Syaltut tetap semangat mengurus usahanya. ”Sudah cita-cita saya punya studio musik. Di sini saya juga bisa latihan,” katanya. ***
Selanjutnya......
Sekolah rega
11 tahun yang lalu