Jumat, 26 September 2008

Curhat Teman Gaul

Me & Zakiyah, Cik bangun tidur kok diajak foto...zakiyah zakiyah....






Pacar Tak Setia

"Hati Bagai Diiris-iris Sembilu"

Membahas tentang cinta memang tiada kering-keringnya, kata orang cerita cinta gak akan garing sampai akhir dunia.

Pada remaja, diharapkan mereka mulai mengenali cinta melalui hubungan yang mengandung komponen keintiman.

Mulai dari tahap perkenalan, lalu menjadi teman akrab, lalu sahabat. Pada tahap persahabatan, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis kelamin, diharapkan berkembang perasaan hangat, kedekatan dan emosi-emosi lain yang lebih kaya.

Dalam hubungan antar jenis, persahabatan dapat berkembang dengan komitmen pacaran. Pada tahap pacaran ini keintiman dapat muncul komponen gairah dengan proporsi yang relatif rendah.

Pada pasangan yang telah dewasa, bila faktor-faktor emosional dan sosial telah dinilai siap, maka hubungan itu dapat dilanjutkan dengan membuat komitmen perkawinan. Dalam perkawinan, diharapkan ketiga komponen ini tetap hadir dan sama kuatnya.

Pada budaya tertentu, komitmen dianggap sebagai kekutan utama dalam perkawinan. Karena itu banyak perkawinan (dalam budaya tersebut) yang hanya dilandasi oleh komitmen masing-masing pihak pada lembaga perkawinan itu sendiri.

Perkawinan dipandang sebagai keharusan budaya dan agama untuk melanjutkan keturunan, atau karena usia, atau untuk meningkatkan status, atau sebab-sebab lain.

Perkawinan seperti ini akan terasa kering karena baik suami maupun istri hanya menjalankan kewajibannya saja.

Huh...jadi seru nih ceritanya kalau sudah membahas masalah komitmen apalagi sampai ke soal pernikahan segala.

Memang...pada prinsipnya kita pacaran untuk pernikahan. Emang siapa sih yang ingin putus atau hubungannya kandas dengan orang yang sangat dicintai????

Ingingnya sih hubungannya lancar tanpa hambatan dan mulussss banget kayak jalan tol, iya gak? Tapi yang namanya cinta...itu kan urusan hati, dan namanya hati susah ditebak tidak bisa diperhitungkan secara pasti kayak matematika.

Ada rasa bosan, jenuh, sebel, gak kuat menghadapi tantangan, tergoda dengan yang lain...atau memang sengaja menghianati.

Huh...jadi merinding kalau ngomongin tentang penghianatan cinta. Habis....namanya saja "menghianati" berarti pula telah menyakiti dan mendzalimi hati seseorang...Ih...dosa lho nyakitin hati orang, apalagi yang disakiti adalah kekasihnya.

Coba aja bayangkan...sudah rela berkorban...eh...tau-tahu malah dihianati dan jalan sama yang lain. Aduh...rasanya hati ini bagaikan diiris sembilu seribu kali.

Lukanya hati tak sama dengan lukanya kulit...seumur hidup akan terus dikenang dan setiap dikenang pasti terasa teramat sakit.

"Sakit rasanya kalau teringat hati ini dihianati...gak habis pikir...kurang gimana lagi saya sama dia, perhatian...kasih sayang...semua diberikan...bahkan maaf...rasanya tubuh ini rela diserahkan demi cinta, eh....tiba-tiba...dia menghianati cinta dan jalan dengan cewek lain...,"

cerita Ratna dengan suara terbata-bata mengenang cowok yang telah menghianati cintanya, sambil melanjutkan..."Cowok memang egois...maunya untung terus...," cetusnya sambil sedikit menetesken air mata.

Tapi ada juga lho cowok yang dihianati cewek? "Iya sih...tapi cowok aku itu tega betul di depan mata menghianati...," jawabnya sembari mengusap tetes air matanya.

Emang alasannya apa? "Dia bilanga entengnya aja...katanya sudah tidak cocok lagi, seharusnya kan bisa diperbaiki, bukan meninggalkan begitu saja...," ujarnya sedikit sewot.

Hairani, sahabat Ratna mencoba menenangkan..."Gimana ya Rat...aku bisa memahami perasaan kamu..tapi menurut aku...pasti nanti ada balasan setimpal atas perbuatan dia, yang penting kamu sabar aja, kalau memang jodoh pasti kembali lagi..," mendengar penjelasan Hairani, secara sepontan Ratna menimpali..

"Udah ah....jangan bicarakan kembali segala, mengenang aja aku dah muak banget..," Mendengar jawaban tersebut, Tim Youth Sharing mencoba mengalihkan kepada pembicaraan yang sifatnya umum. Bagaimana sih pengertian komitmen dalam pacaran?

Mendengar pertanyaan ini, ekspresi wajah Ratna sedikit ceria dan sambil melirik Hairani langsung berkomentar.."Komitmen itu harus terpatri dari dalam hati...harus ihlas, menerima, tanggung jawab, dan siap menghadapi suka dan duka, tanpa komitmen cinta tidak akan berjalan tegak serta tidak terarah, dengan komitmen maka cinta bisa berjalan lurus," jawabnya sambil terseyum.

"Wah...kamu mahir banget Rat..," celetuk Hairani.."Menurut aku sendiri sih..komitmen itu sama saja artinya dengan kesepakatan untuk saling setia..apabila tidak setia berarti sudah mengingkari komitmen," sambungnya.

Tapi komitmen bukan berarti ke arah pernikahan segala kan? "Bisa juga ke situ...bergantung komitmennya sih," ujar mahasiswi semester pertama ini.

Masa-masa pacaran memang harus belajar banyak untuk memahami perasaan serta menjaga hati pasangan. Percuma mengumbar kata-kata manis, namun tidak teguh mempertahankan komitmen. Kesetiaan terkait erat dengan menjaga hati dan perasaan.

Tidak setia sama halnya sudah mempermainkan hati. Padahal dengan bersikap tidak setia sunggh berarti pula telah menyakiti hati orang yang telah menyintai dan dicintainya.

Apalah artinya menjalalin cinta dengan penuh kebahagiaan dengan yang lain, tetapi di sisi lain telah menyakiti hati orang yang telah memberikan cinta dan kasih sayang dengan tulus.

"Bener sekali...itu namanya menari-nari di atas luka orang lain..hubungannya akan terasa hambar walaupun terus bersama," seloroh Hairani menutup pembicaraan.

_________________________________________________________________________________________________
Iin & Githa

Remaja Doyan Dugem

Dugem, Apa Perlu? "Ih... Gak Lah...."

Dugem sepertinya hanya merupakan gaya hidup instan yang cuma menawarkan kesenangan semu. Belum lagi, aneka 'jebakan' yang ada di sana bisa terbilang banyak.

Pernah denger istilah dugem, kan? Saat ini, memang tak sedikit anak muda yang keranjingan dugem (dunia gemerlap malam) atau istilah lainnya dulalip (dunia kelap kelip malam).

Dugem atau dulalip adalah kebiasaan sebagian anak muda perkotaan yang gemar mengikuti berbagai tren gaya hidup yang lagi hot.

Entah sejak kapan istilah dugem atau dulalip mulai populer di kancah gaul anak-anak muda kota besar. Tapi kayaknya, bagi mereka, dugem merupakan alternatif untuk mengisi waktu di akhir pekan.

Biasanya sih, mereka itu nongkrong di kafe, dengerin musik di pub, nyanyi di rumah karaoke, joget di diskotek atau jalan-jalan keliling kota lalu nongkrong di tempat tertentu hingga menjelang pagi.

Kalau diamati, penampilan anak-anak yang suka dugem juga sangat khas. Mereka itu suka dandan modis, gemar begadang, punya bahasa pergaulan sendiri.

Dan tidak keberatan merogoh koceknya (hingga berapa pun) demi membayar cover charge (tarif masuk) dan makanan yang mereka nikmati di tempat clubbing (begitu mereka menyebut aktivitas kumpul-kumpul di tempat hiburan malam).

Kalau ditanya alasan mereka dugem, jawabannya macem-macem. Ada yang beralasan untuk melepas stres, ada pula yang ingin mencari kesenangan atau refreshing di akhir pekan.

Tak sedikit pula yang dugem dengan alasan untuk melepaskan tekanan atau kepenatan di rumah. Malah, ada juga yang dugem lantaran mengaku sudah hobi berat.

Selamat siang adek-adek? siang suara serempak anak-anak pelajar salah satu SMP N di Batam menjawab antusias pertanyaan Tim Youth Sharing Media Kepri. Suasana jadi akrab dan Heboh dengan pertanyaan berikutnya tentang Dunia Gemerlap.

Siapa nih yang suka DUGEM?? Pada awalnya....kelihatan mereka terbengong dan terdiam sejenak, serta ada juga sebagian yang nyeletuk.

"hi gak lah itukan bahaya pergaulan bebas banget, bisa-bisa kita hamil di luar nikah" celetuk cewek-cewek manis yang masih ABG ini.

Dara Prastiwandira, cewek imut yang berusia 14 tahun ini mencertikan "ih dugem itu bahaya banget buat kita, emang sih dugem untuk mencari hiburan dan banyak teman tetapi kalau kita terjeremus alias tidak bisa mengontrol diri... wah bisa-bisa kalau cewek larinya ke seks bebas dan narkoba. Ih no Way deh".

Memang sih dunia malam itu jadi punya banyak teman, tetapi resikonya kalau saya biarin saja punya teman sedikit.

Kalau hati kita gak kuat bisa lho ikutan-ikutan teman biar gaul. Pernah sih saya diajak tetapi tetapi gak lah, takut. Serentak teman-teman dara seperti Nora, Prima, Novi dan ria berkoor "hi... pengalaman ni ye....". Dara manis jadi sewot ih gal la yau, malu-maluin tuh.

Lain lagi menurut Yusika, "saya gak pernah dugem dengan nada malu-malu, karena dilarang mama" lha memangnya kalo mama ngizinin apa Yusika mau dugem? "ih gak lah dosa lagi, pokoknya mamaku protek banget deh," ujarnya dengan suara manja. Suasana tampak akrab antara pelajar dengan tim Youth Sharing MK dalam ngobrol tentang dugem.

Lain lagi dengan komentar Budi Prasetyo, Mahasiswa semester 3 jurusan Elektro di Salah satu perguruan Tinggi di Batam mengaku awalnya dugem karena diajak teman-teman yang ngerayain ulang tahun. Dugem itu ya pergi ke diskotek atau tempat hiburan malam lainnya. ''Dugem di malam minggu?

Wah, kayaknya asyik banget deh. Kita bisa kumpul bareng, dengerin musik fave sambil berdisko. Pikiran penat langsung ilang''.

Tapi, kalau kita sudah ketagihan bisa-bisa arahnya ke narkoba lho, karena dengerin musik disana pasti udah ngedrag.

Di matanya, dugem nggak ada manfaatnya. ''Siapa bilang ngedugem itu asyik dan dapat menghilangkan stres. Yang ada gue malah tambah stres, hidup kita jadi rumit dan nggak karuan. Udah gitu, ngabis-ngabisin duit lagi''.

Budi cerita, tak sedikit temen-temennya yang keseringan dugem malah jadi orang stres beneran. Betapa tidak, banyak temennya yang suka dugem, terjerumus narkoba. Duit mereka habis, harta benda orangtuanya juga habis dijual hanya untuk hura-hura dan beli narkoba.


Pokoknya ngedugem itu malah menimbulkan banyak masalah, nggak usah deh ikut-ikutan,'' katanya menghimbau. Maklum Budi ini sudah dewasa, jadi bisa dikit-dikit ngingetin gito loh.

Berbeda dengan Yani, Mahasisiwi di Perguruan Tinggi negeri Batam, lebih suka mencari tempat makan atau nonton ke bioskop ketimbang ngeluyur ke diskotek atau kafe. ''Gue sebenarnya nggak demen dugem, tapi nggak ada salahnya kan gue sekali-kali keluar malam rame-rame sama temen-temen.

Paling-paling cari tempat makan yang enak-enak atau pergi nonton,'' katanya. Ia berpendapat, kebiasaan dugem ke diskotek terjadi karena salah gaul.

''Ketimbang dugem ke diskotek mendingan juga dengerin musik atau nonton teve di rumah, ih Dugem Gak lah'' tambah cewek yang biasa dipanggil Yani ini. Rasanya membicarakan masalah dugem dengan para remaja ini gak ada habisnya, dan benar-benar enjoy.

_______________________________________________________________________________________________
Azizah

Mungkinkah Hati Ini Manyatu Lagi dengan Mantan Pacar???

"Dia Mampu Mengisi Kekosongan Hatiku"

Jika teman-teman muda sedang mencintai seseorang, kamu harus siap untuk menerima penderitaan. Karena jika kamu mengharap kebahagiaan,kamu bukan mencintai....melainkan memanfaatkan.

Makanya...kalau sedang pacaran jangan totalitas alias terburu-buru menganggap sudah menjadi milikya.

Bukan apa-apa sih...yang namanya janur kuning belum melengkung di depan rumahmu, berarti masih menjadi milik orang banyak, iya gak?

Maksudnya, belum tentu menjadi jodoh kamu dan orang lain masih memiliki kesempatan untuk menjadi pendamping hidupnya.

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna itu........

Bagaimana aku akan berkata " SELAMAT TINGGAL ".... kepada seseorang yang tidak pernah aku miliki ???????

Kenapa tetes air mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah menjadi kepunyaanku ????? Kenapa aku merindukan seseorang yang tidak pernah bersamaku ????

Sangat sulit bagi dua orang yang mencintai satu sama lain ketika mereka tinggal dalam dua dunia yang berbeda.......... Tapi ketika kedua dunia ini melebur dan menjadi satu, itulah yang disebut KEAJAIBAN !!!!!

Jangan mencintai seseorang seperti bunga karena bunga mati kala musim berganti, Cintailah mereka seperti angin, sebab angin bertiup selamanya........

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan2 kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu sehingga kamu akan menjadi utuh kembali......

Aduh...kata-katanya romantis banget, tapi bagaimana rasanya saat hubungan kamu putus dengan pacar yang sangat dicintainya, namun masih ada harapan untuk kembali.

"Cinta bisa saja terjadi....bener lho, saya sangat percaya sama kekuatan cinta, bahkan walaupun sudah berpisah kalau memang ada sisa-sisa cinta malah bisa nyambung lagi dan ada jodoh," komentar Hindun dengan nada serius.

Emang pengalaman ya? "Emm....." pelajar kelas II SMA ini sambil berpikir dengan diikuti senyum manisnya..."Gimana ya...pengalaman itu sudah lama, tapi sampai sekarang masih melekat dan kami sudah berkomunikasi lagi dan sepertinya ada tanda-tanda akan kembali..," selorohnya dengan mimik wajah manja.

Kok optimis banget, kalau sampai bertepuk sebelah tang gimana? "Yang namanya pernah pacaran selama dua tahun...pendekatannya juga gak kayak pada awal pacaran lagi, ya...jika ditolak harus diterima dengan pasrah," jawabnya dengan ekspresi wajah sedikit cuek.

Kenapa sih kok masih mengharap mantan pacar kembali? "Sulit untuk dijelaskan, dan yang pasti dia mampu mengisi kekosongan hati....dan gak ada yang mampu mengganti kekosongan hati ini," jawabnya dengan penuh perasaan.

Tidak kalah seru dengan cerita Bambang, namun cowok teman sekelas Hindun ini punya cerita menarik mengenai pengalaman om nya. Katanya...semenjak SMA om nya sudah pacaran dengan cewek yang juga adik kelasnya.

Hubungan keduanya sudah terjalin sangta erat dan memang tidak bisa dipsahkan lagi. Tapi....ketika hubungan mereka sudah makin serius, malah orangtua ceweknya tidak menyetujui, dan hubungan mereka juga kandas. "Terus gimana seterusnya..."tanya Hindun penasaran.

"Om saya akhirnya menikah dengan cewek lain sampai punya anak dan pacar om saya juga sudah menikah dengan seorang dokter dan juga dikaruniai anak.." belum selesai bercerita...Hindun lagi-lagi memotong dengan pertanyaan..

"Keduanya masih tinggal dalam satu kota gak?" Bambang langsung menjawab sambil menatap Hindun.."Tidak...malah si cewek ada di Jawa dan om saya menetap di Batam," jelasnya.

"Terus...," tanya Hindun lagi makin penasaran.."Entah gimana persisnya ceritanya...yang pasti saat anaknya masing-masing berusia sekitar tiga tahun terdengar kalau hubungan dengan suaminya sedang mengalami keretakan, dan saat itu om saya juga sudah bercerai, anehnya lagi...keduanya sempat bertemu saat pulang kampung dan sudah tersebar gosip kalau mereka sudah pacaran lagi, ternyata gosip itu bener-bener terjadi...om saya sempat ketemu dan akhirnya dibicarakan antar keluarga...,"

Belum selesai ngomong lagi-lagi Hindun memotong pembicaraan dengan melontarkan pertanyaan.."Keluarga si cewek akhirnya setuju atau marah? tanyanya.

"Setahu saya lancar-lancar aja..kan saat itu pembicaraan antar orangtua, jadi aku gak tau persisnya kayak apa, tapi yang pasti kamu percaya gak...tak lama kemudian om menikahinya sampai sekarang.

"Wah seru dan romantis banget pengalaman om kamu...bener-bener cinta sejati ya..."Timpal Hindun mengomentari, dengan menambahkan, memang harus jujur...apalagi aku seorang cewek, kalau sudah mendapatkan cowok yang pas, dewasa, baik benget, mengayomi...rasanya gak rela kalau harus berpisah..

"Jujur aja...walaupun aku sekarang sudah menjalin dengan cowok lain, tetapi masih terasa hampa dan masih saja berkeinginan kembali dengan mantanku, gimana ya....kayaknya hubunganku dengan cowok yang sekarang hanya mengisi kekosongan situasi, tapi tak mampu mengisi kekosongan hati, rasanya....hati dan jiwa ini masih milik cowokku yang pertama," tegas Hindun dengan sedikit meneteskan air mata.

________________________________________________________________________________________________
Mimi

Mencari Cinta Sejati

"Alah...Banyak Gombalnya"

Teman-teman muda pasti sepakat, cinta merupakan hal yang sangat subyektif, satu orang dengan orang lainnya akan memaknai secara berbeda. Namun dari semua itu pasti ada tanda-tanda bersemainya cinta di ufuk hati.

Maka tak salah kalau ada yang berpandangan, manakala cinta bersemi di hati maka jiwa kita akan mengembang dan mampu menciptakan kalimat-kalimat indah laksana sang penyair.

Kalimat "I Love You" adalah ungkapan yang paling klise dan sangat sederhana. Namun, apabila disampaikan dengan kejujuran serta keluar dari dasar kalbu, pasti mampu menggetarkan hati sang pujaan Anda.

Atau ungkapan cinta yang cukup terkenal dalam bahasa Arab "Enti Ewwelu Mantsbutu Fii Qalbii, Annadartu Tarafrafa Qalbii. Kira-kira artinya begini "Engkaulah yang pertama melekat di hatiku, apabila engkau memandang maka bergetarlah hatiku".

Sejuta ungkapan cinta kepada sang kekasih sangat beragam, yang intinya berisi pemujaan dan kekaguman. Seolah, apabila cinta sudah terpaut, maka segala isi hati rela dipersembahkan. Jangankan hanya harta, kalau perlu nyawa juga ihlas dokorbankan.

Wah...kalau ngomongin cinta rasanya tidak ada keringnya. Apalagi ketika cinta mulai bersemi, sejuta ide dan kalimat romnatis selau muncul di balik meranumnya jiwa.

Bahkan, jiwa akan berkembang sebagai pembela laksana sang pahlawan di medan perang. Siapaun saingan akan disikut demi keinginan hati menorobos si jantung hati.

Tapi nih, di balik keagungan cinta juga ada kekerdilian cinta. Sebelum pacaran segala pencitraan diri ditampilkan begitu sempurna, tetapi setelah didapat malah enggan dipelihara. Seribu ungkapan cinta yang didendangkan satu-persatu layu berjatuhan, dan cinta sejati hanya sebatas ungkapan belaka.

Lebih gak enaknya lagi, penghianatan cinta, perselingkuhan kerap mewarnai hubungan cinta. Akhirnya...hati menjadi galau, kering, kosong, dan lidah terpaksa berucap.."Ternyata cinta sejati hanya sebatas diujung lidah".

"Saya masih yakin kok cinta sejati itu ada, hanya emosi dan nafsu yang mengotorinya," ungkap Yana dengan suara datar. Pelajar SMA di Batam ini lebih jauh mengutarakan pengalamannya...

"Cinta memang tidak bisa secara totalitas, apalagi terhadap pacar...mana ada yang bener-bener rela berkorban, ah...omong kosong...ujung-ujungnya tetap aja gombal..,"celotehnya dengan nada sedikit emosi.

"Saat-saat berpacaran tidak bisa dipandang sebagai cinta sejati sekalipun dia merayu...paling rayuannya gombal, cinta sejati itu harus dibuktikan dan bukan sekadar diungkapkan, iya kan Yan," selorohnya sambil memandang Yana.

Cinta kasih yang sudah mampu melalui proses sampai ke titik cinta persahabatan dipandang sebagi cinta sejati. Sebab, cinta seorang kekasih selalu dihiasi bunga-bunga nafsu. Sedangkan cinta persahabatan diselimuti budi.

Nah, pacar yang mampu menjadi sahabat pasti bisa menjaga kemualiaan cinta karena dipagari budi pekeri.

"Tapi..kayaknya susah juga ya pada masa pacaran gini sampai ke arah situ segala," ujar Yana menimpali. "Tapi Yan..."lagi-lagi Mimi tidak sabar ingin ngomong.."Ada lho pacar yang bener-bener setia dan bahkan sekalipun putus tetap saja memberi perhatian..," argumennya.

"Ih...jangan salah dulu, kesetiaan belum bisa dipandang sebagai cinta sejati, mungkin saja karena ada niat untuk kembali, kayak mantan pacarku....setelah putus malah baiknya minta ampun deh..," celotehnya sedikit sewot.

Tapi...kalian sudah menunjukkan cinta sejati gak? "Pasti dong...," ucap Yana, Mimi dan teman-temannya hampir bersamaan.

Buktinya apa? "Perhatian...komitmen...sayang...dan rela menyerahkan hati ini seutuhnya..," seloroh Uun yang dari tadi lebih banyak mendengarkan obrolan kami.

Cewek berkulti putuh dan berambut sebahu ini malah berseloroh..."Cowok yang banyak gombalnya he..he...di balik cintanya terkadang banyak maunya...," belum usai ngomong, Yana langsung menimpali.."Ah gak juga...masalah itu sama saja, cewek juga banyak maunya lho, pokoknya cinta sejati susah deh dicari," komentarnya sambil mengernyitkan dahinya.

______________________________________________________________________________________________
Foto Dokumen

Merasa Gede Rasa Kerap Hadir

"Apalagi Saat Dilirik Cowok Cakep...."

Pernah merasa GR kan? Ah...itu hanya permaian perasaan kok!! Memang sih, perasaan sangat berpengaruh terhadap sikap serta perilaku kita, saat perasaan lagi mood rasanya badan ini bawaannya enjoy banget. Perasaan juga mampu mempengaruhi pola pikir, begitu juga sebaliknya.

Begitu juga kalau teman-teman muda suka gede rasa alias GR, itu juga dipengaruhi perasaan lho. Wah terkadang...saking GR nya saat berjalan di tempat umum sampai-sampai merasa kayak peragawati atau peragawan aja, maklum merasa diperhatikan orang banyak.

Misalnya...karena sedang memakai pakaian baru, seakan orang di sekitar memperhatikan penampilan kita, padahal tidak seperti itu. Atau saat bercermin...rasanya wajah kita tampak manis...cantik...cakep...pokoknya kayak gitu deh...pasti perasaan kita bawaannya diperhatikan orang terus.

Begitulah kalau perasaan sudah bermain, hanya gak enaknya apabila perasaan kita lagi gak ngah benget...ih...bawaannya salah melulu alisa curiga, orang melihat saja sudah tersinggung. Yah...begitulah perasaan...terkadang begitu enaknya mempermainkan badan kita, iya gak..?!!

Apapun kelainan yang dipunyai oleh seseorang, pada dasarnya mereka adalah sama seperti kebanyakan orang. Di dalam tubuh mereka terdapat proses kimia yang sewaktu waktu dapat menjadi tidak seimbang sehingga perilaku mereka berubah.

Neuro-transmittal mereka menjadi tidak seimbang sehingga membuat mereka menjadi tidak dapat mengendalikan diri, terobsesi, depresi, maniak dan labil.

Seperti kebanyakan orang mereka dapat pula mengembangkan pola pikir/ persepsi yang dapat bermanfaat ataupun merugikan mereka sendiri. Untuk dapat membaca pola pikir seseorang, kita tidak selalu memerlukan bahasa verbal.

Ada yang namanya bahasa perilaku. Tanpa disadari lingkungan sekitar kita dapat membentuk pola pikir negatif yang dapat merusak diri sendiri.

Wah...jadi serius begini ceritanya. Tapi yang pasti teman-teman muda punya pengalaman menarik terkai dengan perasaan GR kan? Sama seperti yang diutarakan oleh teman-teman pelajar salah satu SMA di Batam ini.

Rossy, begitu cewek bertubuh semampai ini ingin ditulis namanya. Perasaan GR sering muncul saat pertama masuk sekolah saat ada kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolahnya.

Maklum, cewek yang satu ini tidak hanya bertubuh seksi tetapi wajahnya juga imut banget. "Merasa GR itu wajar...apalagi cewek...kan sudah menjadi kebiasaan kalau cowok gak bisa melihat cewek seksi.. iya gak teman-teman," selorohnya membuka pembicaraan sambil memandang teman-temannya yang memang lagi kumpul-kumpul. K

ok dikait-kaitkan dengan kebiasaan cowok segala? "Iya lah....ulah cowok yang sering menggoda itu bisa mempengaruhi perasaan juga lho, saat digoda kan pasti rada-rada gimana gitu lho...tapi gak mau dinampak-namapakin kan malu...makanya harus sedikit jaim (jaga imej) agar gak kelihatan norak," kelakar cewek berdarah Aceh ini.

"Alah...ketahuan ya...ternyata cewek memang pinter menyembunyikan perasaan ya...," celetuk Ferdy sambil menepuk pundak Rossy. Dengan senyum-senyum Rossy menundukkan kepalanya sampai wajah cantiknya sedikit tertutupi rambut panjangnya yang tertiup angin...

"Tapi aku pernah merasa GR saat di mall...kiranya sepertinya cowok itu memperhatikan aku...dan aku biasa lah...pura-pura cuek tapi sambil melirik-lirik gitu lho...eh...gak taunya cowok itu malah mendekati pacarnya yang ada di belakangku...huh...malu rasanya," celotehnya dengan suara genitnya.

Senada dengan Intan, temen akrab Rossy ini juga memiliki pengalaman sama. Pernah merasa GR saat jalan-jalan bersama keluarganya. Saat itu rekreasi di salah satu tempat wisata di Bogor. "Emang kamu merasa GR dengan cowok juga In..," tanya Rossy.

"Beda dengan pengalamanmu...cowok itu memang bener-bener kenalan sama aku, lumayan juga sih cowoknya...tapi gak enaknya ujung-ujungnya dia bilang katanya ingin kenal sama aku karena teringat sama anaknya yang masih TK...," ujarnya sambil tertawa ringan.

"Kenapa gak kamu terusin...," seloroh Rossy sambil memukul lengan Intan.."Hus...entar aku dikira merebut suami orang lagi," jawab Intan sedikit ketus.

Perasaan GR itu wajar-wajar aja, tapi yang terpenting pengendaliannya agar tidak sampai kebablasan. Sebab, apabila tidak terkendali malah akan membuat salah tingkah sendiri, bahkan berubah jadi mempermalukan diri sendiri.

"Bener bang...,"celetuk Rossy kepada Tim Youth Sharing , sambil melanjutkan..."GR itu menurut aku dipengaruhi oleh penampilan, karena marasa perfect atau semacamnya maka diperhatikan orang melulu, atau juga dipengaruhi respon, misalnya sering digoda cowok, juga bisa disebabkan hanya minta diperhatikan orang saja, padahal orang lain tidak begitu memperhatikan kita," kata Rossy memberi pendapat. ____________________________________________________________________________

* Semua tulisan hasil liputan (ditulis) oleh: Mahmud Syaltut Usfa (Sudah dipublikasikan di Koran Media Kepri)

Tunggu Curhat Selanjutnya dari Teman-teman

Tidak ada komentar: