Guru Berbicara Angin
Seorang guru menerangkan tentang ahlak ke murid-muridnya di kelas
Sang murid tersenyum
Mulut membisu hatinya berkata:
Kata-kata angin
Berhembuslah ke samudera kemunafikan
Lemparkan lidah manis itu ke jahannam
Rebuslah dalam apinya yang membara
Sang guru terus mengoceh tentang ahlak
Sang murid tersiksa menahan kencing
Kebisingan Hati
Betapa akal terus tersiksa menyanggah kebisingan hati
Hati terus menyeret nafsu berbicara kefanaan dunia
“Diamlah..!! Aku malu menatap tubuh ini.” Sergah akal
Hati terdiam dalam belenggu detik
Namun tak lama menyeret nafsu kembali
Akal hanya mampu berkata dalam hening:
Diamlah..!!
Diam..!!
Dia..!!
Aku malu menatap tubuh ini..!!
Cepat Kejar Sang Waktu
Cepat pergi ke ujung waktu
Berlari saja hingga mampu menyambutmu
Dia akan mengembalikan separuh tubuhmu
Peluklah dengan erat saat bertemu
Hempaskan rasa rindu masa lalumu
Sebelum masa lalu terhapus oleh zaman
Bicarakanlah tentang hari ini
Sebelum berganti menjadi masa lalu
Sadarkah kamu,
Sang waktu akan terus berdiri kokoh
Hingga separuh tubuhmu tak bisa dikembalikan lagi
Sekolah rega
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar