Selasa, 06 April 2010

Syair Sufistik Mahmud Syaltut Usfa

Guru Berbicara Angin

Seorang guru menerangkan tentang ahlak ke murid-muridnya di kelas
Sang murid tersenyum
Mulut membisu hatinya berkata:
Kata-kata angin
Berhembuslah ke samudera kemunafikan
Lemparkan lidah manis itu ke jahannam
Rebuslah dalam apinya yang membara

Sang guru terus mengoceh tentang ahlak
Sang murid tersiksa menahan kencing



Kebisingan Hati

Betapa akal terus tersiksa menyanggah kebisingan hati
Hati terus menyeret nafsu berbicara kefanaan dunia
“Diamlah..!! Aku malu menatap tubuh ini.” Sergah akal

Hati terdiam dalam belenggu detik
Namun tak lama menyeret nafsu kembali

Akal hanya mampu berkata dalam hening:
Diamlah..!!
Diam..!!
Dia..!!
Aku malu menatap tubuh ini..!!




Cepat Kejar Sang Waktu

Cepat pergi ke ujung waktu
Berlari saja hingga mampu menyambutmu
Dia akan mengembalikan separuh tubuhmu

Peluklah dengan erat saat bertemu
Hempaskan rasa rindu masa lalumu
Sebelum masa lalu terhapus oleh zaman

Bicarakanlah tentang hari ini
Sebelum berganti menjadi masa lalu

Sadarkah kamu,
Sang waktu akan terus berdiri kokoh
Hingga separuh tubuhmu tak bisa dikembalikan lagi




Tidak ada komentar: