Suara Gelisah
Aku mendengar suara lirih dari lorong-lorong angin
Jerit sang perawan memanah hati
Berhembus manja memekik kegelisahan
Memasung kejujuran hingga ke dasar hati
Mata beningnya terus menatap mimpi
Didekap erat agar kejujuran tak membangunkannya
Air matanya mengalir ke hilir sunyi
Tak mampu berkata-kata
Hatinya terus dipeluk
Takut rasa cinta terbuang ke sampah keihlasan
Keheningan Cinta
Jiwa-jiwa bertakbir
Menyambut hati yang menepi
Cinta itu begitu suci
Lahir dari beningnya embun pagi
Bangunkan jiwaku saat kejujuran tiba
Air mata ini merindukannya
Bercengkarama dengan kebeningan cinta
Tak Sebatas Mimpi
Hah……
Cinta itu berdiri dengan fatamorgana
Bayangan diri terus berjalan lesuh
Percuma saja….
Hatiku sudah melangkah ke batas mimpi
Maaf….
Cinta tidak berpijak di alas hayal
Sekolah rega
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar