Kamis, 20 Mei 2010

Syair Sendu Mahmud Syaltut Usfa

Suara Gelisah

Aku mendengar suara lirih dari lorong-lorong angin
Jerit sang perawan memanah hati
Berhembus manja memekik kegelisahan
Memasung kejujuran hingga ke dasar hati

Mata beningnya terus menatap mimpi
Didekap erat agar kejujuran tak membangunkannya

Air matanya mengalir ke hilir sunyi
Tak mampu berkata-kata
Hatinya terus dipeluk
Takut rasa cinta terbuang ke sampah keihlasan



Keheningan Cinta

Jiwa-jiwa bertakbir
Menyambut hati yang menepi
Cinta itu begitu suci
Lahir dari beningnya embun pagi

Bangunkan jiwaku saat kejujuran tiba
Air mata ini merindukannya
Bercengkarama dengan kebeningan cinta



Tak Sebatas Mimpi

Hah……
Cinta itu berdiri dengan fatamorgana
Bayangan diri terus berjalan lesuh

Percuma saja….
Hatiku sudah melangkah ke batas mimpi

Maaf….
Cinta tidak berpijak di alas hayal


Tidak ada komentar: